Selama peringatan Hari Guru Nasional, yang dirayakan setiap 25 November, lirik lagu “Hymne Guru” biasanya dimainkan. Sartono, yang sebelumnya mengajar musik di sekolah yayasan swasta di Madiun, adalah pencipta lagu “Hymne Guru”.
Peran guru sebagai pendidik generasi penerus terkait erat dengan sejarah Hari Guru Nasional. Oleh karena itu, lirik lagu “Hymne Guru” sangat jelas dan mendalam.
Sejarah lagu Hymne Guru
Sartono membuat lagu “Hymne Guru” pada tahun 1980-an sebagai cara untuk menghormati guru karena mereka dianggap memiliki kontribusi besar untuk pendidikan di Indonesia.
Menurut buku yang ditulis oleh Hani Widiatmoko dan Dicky Maulana, Kumpulan Lagu Wajib Nasional, Tradisional, & Anak Populer (2017), Sartono pernah mengajar musik di sebuah sekolah yayasan swasta di Kota Madiun, Jawa Timur.
Orang ini, yang lahir di Madiun pada 29 Mei 1936, hanya mempelajari musik secara otodidak tanpa pergi ke sekolah musik. Namun, pada tahun 1978, ia adalah satu-satunya guru musik di daerah Madiun yang dapat membaca not balok. Karena keterbatasan alat musik yang ada pada saat itu, ia membuat lagu “Hymne Guru” dengan bersiul sambil menuliskan nadanya ke dalam kertas.
Perubahan pada Lirik Lagu “Hymne Guru”
Pada tahun 2007, lirik lagu “Hymne Guru” diubah, yang disetujui dengan Surat Edaran PGRI Nomor 447/UM/PB/XIX/2007 tertanggal 27 November.
Penggalan terakhir dari “Hymne Guru” diubah, mengatakan “Engkau patriot, pahlawan bangsa tanpa tanda jasa.”
Lagu “Hymne Guru” menutup dengan frasa tanpa tanda jasa sebagai Pembangun insan cendekia.
Pertimbangan tentang perubahan ini berkaitan dengan makna hymne guru. Guru tidak perlu mendapat kompensasi atas jasanya, karena rasa terima kasih tanpa tanda jasa dianggap negatif.
Lirik lagu “Hymne Guru” di bagian terakhir kemudian diubah untuk membangun insan cendekia. Dengan kata-kata ini, peran guru yang begitu penting menjadi lebih jelas.
Lirik Lagu Hymne Guru
Berikut lirik lagu “Hymne Guru” yang terbaru setelah mengalami perubahan.
Terpujilah
Wahai engkau ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup
Dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir
Didalam hatiku
Sebagai prasasti terima kasihku
Tuk pengabdianmu
Terpujilah wahai ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir didalam hatiku
Sebagai prasasti terima kasihku
Tuk pengabdianmu
Engkau bagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa
Pembangun insan cendekia
Makna Lagu Hymne Guru
Setiap 25 November, saat peringatan Hari Guru Nasional, lagu “Hymne Guru” cocok untuk dinyanyikan.
Hal ini disebabkan oleh makna yang mendalam yang terkandung dalam lagu “Hymne Guru”. Tulisan tersebut menggambarkan kontribusi besar guru kepada bangsa.
Lirik-liriknya mengucapkan terima kasih kepada guru atas bantuan mereka. Salah satunya disebutkan dalam penggalan lirik, “Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku.” Lirik lagu “Hymne Guru” mengatakan bahwa guru akan diingat selamanya dan bahwa jasa mereka akan berguna untuk kehidupan.
Penggalan lirik “Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku” menunjukkan makna yang mendalam dari lagu “Hymne Guru”. Lirik tersebut menunjukkan bahwa jasa-jasa guru akan diingat selamanya.