Tujuh orang tewas dalam serangan udara Rusia di kota Lviv di bagian barat Ukraina, tidak jauh dari perbatasan dengan negara anggota NATO Polandia. Tiga dari mereka adalah anak-anak.
Sejumlah orang lainnya juga terluka, kata Wali Kota Andriy Sadovy. Serangan tunggal paling mematikan tahun ini terjadi sehari setelah serangan itu.
Di pusat kota Poltava, Rusia menyerang sebuah lembaga militer dengan dua rudal balistik, membunuh 50 orang dan melukai ratusan lainnya.
Gubernur daerah Lviv, Maksym Kozytskyi, mengatakan, “Di antara mereka yang tewas di Lviv akibat serangan pesawat nirawak dan rudal itu adalah seorang gadis berusia 14 tahun, rincian awal menunjukkan, dengan lima anak di antara yang terluka,” seperti yang dilansir dari The Japan Times pada Rabu, 4 September 2024.
Seorang wali kota kota Lviv, yang juga merupakan pusat administratif wilayah Lviv yang lebih besar, Andriy Sadovyi mengatakan bahwa korban tewas termasuk seorang pria dan seorang bidan perawat, dan 35 orang mendapatkan bantuan medis.
Dalam sebuah video yang diunggah di Telegram, wali kota berdiri di antara puing-puing bangunan yang hancur dan menyatakan bahwa lebih dari 50 bangunan, termasuk sekolah, rumah, dan klinik, telah rusak, sebagian besar di jantung kota.
Mennteri Luar Negeri Ukraina Mengundurkan Diri
Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, pada Rabu (4/9/2024) secara resmi mengajukan pengunduran dirinya dari jabatan tersebut. Langkah ini diumumkan oleh juru bicara parlemen Ukraina dan menimbulkan kehebohan di kalangan politik domestik. Kabar pengunduran diri Kuleba muncul sehari setelah beberapa menteri lainnya juga memutuskan untuk mundur dari pemerintahan, yang menandakan adanya perubahan besar dalam tubuh kabinet negara tersebut. Kuleba telah menjadi salah satu tokoh utama dalam diplomasi Ukraina selama masa perang dengan Rusia, dan keputusannya untuk mundur menarik perhatian banyak pihak.
Perombakan besar-besaran kabinet Ukraina ini dilakukan pada saat yang kritis, yaitu ketika negara tersebut tengah memasuki tahun ketiga dalam perang melawan Rusia yang sudah berlangsung selama 2,5 tahun. Konflik berkepanjangan ini menempatkan Ukraina dalam situasi yang sangat sulit, baik secara militer maupun ekonomi. Reshuffle kabinet dianggap sebagai langkah penting untuk menyegarkan strategi pemerintahan dalam menghadapi tantangan yang ada, sekaligus mencerminkan dinamika politik internal yang semakin kompleks di tengah krisis nasional yang berkepanjangan.
Mata-Mata Rusia Hvaldimir Paus Ditembak Mati
Kelompok hak asasi hewan NOAH dan One Whale mengungkapkan temuan pada Rabu (4/9/2024) bahwa Hvaldimir, paus Beluga yang diduga sebagai mata-mata Rusia, tewas akibat ditembak. Paus tersebut ditemukan mati di lepas pantai Risavika, barat daya Norwegia, pada Sabtu (31/8/2024) sekitar pukul 14.30 waktu setempat.
Hvaldimir yang diperkirakan berusia 14 atau 15 tahun, mati tergolong muda. Paus Beluga pada umumnya dapat hidup hingga usia 40-60 tahun, menjadikan kematian Hvaldimir sebuah tragedi bagi spesiesnya.
Rusia Rebut Desa Karlivka dari Ukraina
Rusia pada Rabu (4/9/2024) mengumumkan bahwa pasukannya berhasil merebut kembali sebuah desa strategis di Ukraina timur, yaitu desa Karlivka. Desa ini terletak sekitar 30 kilometer dari Pokrovsk, sebuah kota yang berfungsi sebagai pusat logistik utama dan masih berada di bawah kendali pasukan Ukraina. Pokrovsk, karena posisinya yang strategis, telah menjadi target penting dalam konflik yang berlangsung di wilayah tersebut.
Menurut pernyataan resmi dari Kementerian Pertahanan Rusia, unit-unit pasukan Pusat telah sepenuhnya “membebaskan” desa Karlovka, menggunakan nama Rusia untuk menyebut desa tersebut. Langkah ini merupakan bagian dari serangkaian operasi militer yang dilakukan Rusia di Ukraina timur, yang bertujuan untuk memperluas wilayah kontrol mereka dalam konflik berkepanjangan.